Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L) adalah tanaman yang dapat tumbuh di
mana saja. Tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias di pekarangan
atau sebagai pagar pembatas rumah. Bunga pukul empat disebut pula bunga sore,
disebut demikian karena bunganya mekar saat sore hari dan dapat bertahan hanya
sekitar beberapa jam saja. Pada pangkal bunga saat dipetik, akan keluar setitik
air yang mempunyai rasa manis. Selain nama di atas, tanaman ini punya nama lain
yaitu: kembang pagi sore, bunga waktu kecil (Sumatra); kederat, segerat,
tegerat (Jawa); kupa oras, cako raha (Maluku); bunga-bunga paranggi, bunga-bunga
parengki (Sulawesi); dan Zi Mo li (China).
Tumbuhan bunga pukul empat mempunyai variasi yang beragaman, diantaranya
terlihat pada morfologi luar tubuhnya yakni perbedaan warnanya, terdapat bunga
pukul empat berwarna putih, putih ungu, kuning, merah dan masih banyak lagi
jenisnya.
Klasifikasi bunga pukul empat :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
:
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili
: Nyctaginaceae
Genus
: Mirabilis
Spesies :
Mirabilis
jalapa L.
Morfologi Tumbuhan Mirabilis jalapa L.
DAUN (FOLIUM)
Daun Mirabilis jalapa L termasuk daun yang tidak lengkap karena hanya memiliki
helaian daun, dan tangkai daunnya saja. tepi daun rata (integer),letaknya
berhadapan. Termasuk daun majemuk menyirip genap.
– Bangun Daun (Circumcriptio)
Mirabilis jalapa L memiliki bangun daun atau bentuk daun yaitu banguns egitiga
(triangularis), yaitu bangun segitiga yang sama ketiga sisinya.
– Pangkal Daun (Baifolii)
Bentuk pangkal daun pada Mirabilis jalapa L yaitu rompang atau rata(truncatus),
ini terdapat pada bangun segitiga, delta, dan tombak.
– Susunan Tulang Daun (Nervatio Atau Venatio)
Susunan tulang daun pada tanaman Mirabilis jalapa L yaitu susunannya menyirip
(penninervis), daun yang seperti ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan
dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan pangkal daun.Dari ibu tulang ini
ke samping keluar cabang-cabang seperti mengingatkan kita pada susunan sirip
pada ikan.
– Ujung Daun (APEX FOLII)
Ujung daun pada Mirabilis jalapa L yaitu meruncing (acuminatus), seperti
pada ujung yang runcing, tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih
tinggi dari dugaan, hingga ujung daunnya nampak sempit panjang dan
runcing. Daging Daun (INTERVENIUM)
Daging daun pada Mirabilis jalapa L, daging daunnya tipis seperti selaput
(membranaceus). Sifat lainnya pada daun adalah warnanya yaitu hijau, dan
permukaannya gundul (glaber).
-Tata Letak Daun (PHYLLOTAXIS ATAU DISPOSITIO FOLIORUM)
Tata letak daun pada batang pada tanaman Mirabilis jalapa L, yaitu
berhadapan bersilangan (opposite decussata).
BATANG (CAULIS)
Batang pada Mirabilis jalapa L merupakan batang basah (herbaceus), yaitu batang
yang lunak dana berair.
– Bentuk Batang
Bentuk batang pada Mirbilis jalapa L yaitu bulat (teres)
-Arah Tumbuh Batang
Arah tumbuh batang pada Mirabilis jalapa L yaitu tegak lurus (erectus), yaitu
jika arahnya lurus keatas.
AKAR (RADIX)
Sistem perakaran pada Mirabilis jalapa L merupakan sistem akar tunggal, yaitu
jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokokyang bercabang cabang menjadi
akar-akar yang lebih kecil. Warnanya berwarna putih.
Bunga pukul empat merupakan tanaman hias,
pada umur 3 bulan tanaman ini baru mulai berbunga Bunga pukul empat termasuk
dalam suku kampah – kampahan. Bunganya seperti terompet kecil, warna bunga
tergantung jenisnya, ada yang merah, putih, kuning, bahkan kadang-kadang dalam
satu pohon terdapat warna campuran. Batangnya tebal dan tegak tidak berbulu dan
banyak bercabang-cabang. Daunnya berbentuk seperti gambar hati berujung runcing
dan panjangnya 3 – 15 cm. lebarnya 2 – 9 cm. Bijinya bulat berkerut, jika sudah
masak berukuran 8 mm. Pada waktu muda bijinya berwarna hijau, kemudian berubah
menjadi hitam kehitaman. Akhirnya pada saat matang bewarna hitam sepenuhnya.
Buahnya keras, berwarna hitam, berbentuk telur dan bila sudah tua di dalamnya
terdapat zar tepung yang mengandung lemak. Tanaman ini biasanya tumbuh liar
tidak terpelihara.
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan. Di Indonesia hampir ditanam
dimana-mana sehingga mudah dijumpai karena tanaman ini mudah beradaptasi dengan
iklim tropik, dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Bunga Pukul empat merupakan tanaman tropis, dapat tumbuh sampai
ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Suhu yang dikehendaki berkisar
antara 26 – 30° C, meskipun suhu lingkungan sejuk, namun demikian juga
membutuhkan sinar matahari yang cukup. Tanah yang dikehendaki untuk pertumbuhan
Bunga Pukul Empat adalah tanah yang gembur, subur, dengan pH tanah 6 – 7.
Bunga pukul empat tidak dapat setiap saat mekar. Mekarnya hanya pada jam-jam
tertentu saja, yaitu pada sore hari.
Menurut berbagai penelitian, gerak mekarnya bunga tersebut karena pengaruh
berbagai faktor yang salling terkait, cahaya, suhu, kelembapan udara di
sekitarnya. Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan terjadinya perubahan turgor
pada bunga, sehingga bunga mekar.
Pada tumbuhan ditemukan macam-macam gerak. Ada gerak yang timbul bukan
karena adanya rangsang, melainkan oleh kekuatan dari dalam. Gerak itu disebut
gerak otonom atau gerak spontan (gerak endonom). Contohnya adalah gerak
kloroplas memutar mengelilingi isi sel pada sel-sel daun
Hydrilla sp.
atau
Elodea sp. Gerak itu disebut juga gerak
siklosis. Selain
itu, juga ada gerak spiral pada tumbuhan yang mebelit pada batang tumbuhan
lain. Sebaliknya, ada gerak yang timbul karena adanya rangsang dari luar. Gerak
semacam itu digolongkan sebagai
gerak etionom. Gerak etionom sangat
beragam bentuknya.
A.Gerak Etionom
Gerak etionom merupakan reaksi
gerak tumbuhan yang disebabkan
oleh adanya rangsangan dari
luar. Berdasarkan hubungan antara
arah respon gerakan dengan asal
rangsangan, gerak etionom dapat
dibedakan menjadi gerak taksis, tropisme,
dan nasti. Jika yang bergerak hanya bagian dari tumbuhan
maka disebut gerak tropisme.
Jika yang bergerak seluruh bagian tumbuhan maka disebut
gerak taksis. Jika gerakan
itu tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan disebut gerak nasti.
1. Tropisme
Tropisme
adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya
dipengaruhi arah datangnya rangsangan. Bagian yang
bergerak itu misalnya cabang , daun, kuncup bunga atau sulur. Gerak
tropisme dapat dibedakan
menjadi tropisme positif apabila
gerak itu menuju sumber
rangsang dan tropisme negatif
apabila gerak itu menjauhi
sumber rangsang. Ditinjau dari
macam sumber rangsangannya,
tropisme dapat dibedakan lagi
menjadi fototropisme, geotropism, hidrotropisme, kemotropisme, dan
tigmotropisme.
a. Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan
karena rangsangan cahaya. Gerak
bagian tumbuhan yang menuju
kearah cahaya disebut fototropisme
positif. Misalnya gerak ujung
batang tumbuhan yang membelok
kea rah datangnya cahaya.
b. Geotropisme
Geotropisme adalah
gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi
(geo = bumi). Jika arah geraknya
menuju rangsang disebut geotropisme
positif, misalnya gerakan akar
menuju tanah. Jika arah
geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
c. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan
karena rangsangan air (hidro
= air). Jika gerakan itu
mendekati air maka disebut hidrotropisme
positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerk
menuju tempat yang banyak airnya ditanah.
Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut
hidrotropisme negatif. Misal, gerak pucuk batang
tumbuhan yang tumbuh keatas air.
d. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat kimia. Jika
gerakannya mendekati zat kimia
tertentu disebut kemotropisme positif.
Misalnya, gerak akar menuju zat
didalam tanah. Jika gerakannya
menjauhi zat kimia tertentu
disebut kemotropisme negatif, contohnya
gerak akar racun.
e. Tigmotropisme
Gerak bagian tumbuhan karena
adanya rangsangan sentuhan satu
sisi atau persinggungan disebut trigmotropisme. Gerakan
ini tampak jelas pada
gerak membelit ujung batang ataupun ujung sulur dari
Cucurbitaceae dan Passiflora. Contoh tanaman yang bersulur adalah ercis,
anggur, markisa, semangka, dan mentimun.
2. Gerak Nasti
Gerak
Nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsang. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan tekanan turgor
didalam sel penyusun tumbuhan. Tekanan Turgor adalah tekanan total molekul air
terhadap dinding sel. Jika kadar air sel tinggi maka tekanan turgor kuat, dan
sebaliknya. Gerak nasti dibedakan menjadi :
a. Fotonasti
Fotonasti gerak nasty yang disebabkan oleh
rangsangan cahaya. Misal,
gerakan mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) di sore hari.
b. Niktinasi
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak
nasty yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Misalnya, pada
malam hari daun-daun tumbuhan Leguminosae atau
polong-polongan seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun
kupu-kupu (Bauhinia purpurea) akan menutup dan akan membuka keesokan
harinya ketika matahari terbit.
c. Tigmonasti atau Seismonasti
Tigmonasti /
seismonasti adalah gerakan nasty yang disebabkan oleh
rangsang sentuhan atau getaran. Contoh
gerak menutupnya daun sikejut
atau putrid malu (Mimosa
pudica), jika disentuh. Jika hanya satu anak daun dirangsang dengan
sentuhan, rangsangan itu diteruskan ke seluruh tumbuhan sehingga anak daun lain
ikut mengatup.
d. Termonasti
Termonasti merupakan
gerak nasti yang disebabkan oleh rangsan suhu, seperti
mekarnya bunga tulip dan crocus.
Bunga-bunga tersebut mekar jika
mendadak mengalami kenaikan temperature,
dan akan menutup kembali bila
temperatur menurun.
e. Haptonasi
Haptonasi merupakan
gerak nasti yang terjadi pada
tumbuhan insektivora yang disebabkan oleh sentuhan
serangga. Daun pada tumbuhan insektivora
misalnya Dionaea, sejenis tumbuhan perangkap lalat (Venus”s
flytrap) sangat sensitif terhadap
sentuhan. Bila ada serangga
yang menyentuh bagian dalam
daun, daun akan segera menutup
sehingga serangga akan terperangkap di antara kedua belhan daun.
f. Nasti Kompleks
Nasti komoleks merupakan gerak nasti yang
disebabkan oleh beberapa factor
sekaligus, seperti karbondioksida, pH, temperature, dan kadar
kalsium. Contohnya gerak
membuka dan menutupnya stomata pada daun.
3. Taksis
Taksis adalah gerak seluruh
tubuh atau bagian dari tubuh
tumbuhan yang berpindah tempat
dan arah perpindahannya dipengaruhi
rangsangan. Gerakan yang
arahnya mendekati sumber rangsangan
disebut sebagai taksis positif
dan yang menjauhi sumber
rangsangan disebut taksis negatif. Sedangkan macam atau sumber rangsangan taksis
meliputi cahaya, zat kimia, dan rangsang listrik.Bila
rangsangan berupa zat kimia,
gerak yang timbul disebut
kemotaksis. Contohnya gerak gamet jantan berflagela (spermatozoid)
yang dihasilkan oleh anteridium lumut kearah gamet betina
(sel telur) di dalam
arkegonium.Bila rangsangan berupa cahaya
disebut fototaksis, rangsangan listrik
disebut galvanotaksis.Fototaksis dan galvanotaksis
biasanya terjadi pada organisme tingkat rendah.
B. Gerak Endonom
Gerak endonom sering dikenal sebagai gerak
spontan dari tumbuhan karena tumbuhan melakukan
gerakan secara spontan tanpa adanya pengaruh rangsangan dari
luar. Contoh gerak endonom yaitu :
♦ Nutasi, yaitu gerak ujung batang yang sedang tumbuh atau organ lain
seperti daun, stolon, tangkai bunga dan
akar yang gerakannya membentuk lintasan melingkar di udara.
♦ Siklosis, yaitu gerak rotasi sitoplasma pada sel-sel daun Hydrilla
verticillata. Gerak ini dapat diamati melalui mikroskop dengan
tampaknya gerakan kloroplas.
♦ Gerak higroskopis, merupakan gerak
bagian tumbuhan yang disebabkan oleh perubahan
kadar air di dalam bagian tumbuhan.
Misalnya pecahnya kulit buah polong-polongan
seperti pada perkecambahan, pecahnya kulit buah
tumbuhan pacar air, membukanya kotak spora
(sporangium) pada tumbuhan lumut dan paku saat
mengeluarkan spora.